UANG YANG BERBICARA AKAN KEADILAN YANG TAK TEPAT

Berbicara soal keadilan itu kayaknya nyesek yah guys... pasalnya kan sekarang ini sudah banyak sekali orang-orang yang menyalah gunankan hukum itu dengan uang... uang... uang.... dan..... uang.... tiada kata lain selain uang yang bisa membeli keadilan hukum yang salah bagi mereka yang hanya memikirkan kebebasan hidup sendiri.

Duh rasa-rasanya tuh pingin bunuh ajah deh atau berharap orang seperti itu tiada di dunia ini saja untuk selamanya. Apa kalian ingat kasus yang katanya seorang nenek bernama Asyani asal Situbondo di kenakan hukuman penjara cuman karena mencuri kayu di hutan pada tahun 2014 kemaren?? duh duh hukuman macam apa itu? masa baru melihat sedikit saja sudah langsung di kenakan hukuman negara ini sih?? giliran para koruptor yang sudah lama sekali melakukan korupsi di negara ini saja baru ketahuannya setelah bertahun-tahun bekerja di institusi pemerintah negaranya sendiri lucu yah.... katanya kita tinggal di sebuah negara yang berkeadilan kerakyatan nihh sesuai dengan sila Pancasila ke-2 dan sila ke-5 nih tapiiii kenapa sebuah hukum negara malah berbalik kepada rakyat yang kurang mampu? sedangkan rakyat yang ekonomi ke atas malah lolos dari yang namanya korupsi...

Wow guys tuh liat deh sampai-sampai nenek yang di tuduh telah mencuri kayu di hutan indoneisa itu terang-terangan bersumapah memohon pada ketua hakim memberi keterangannya bahwa beliau tidaklah mencuri kayu-kayu tersebut.

Usut punya usut setelah saya membaca-baca kembali kasus nenek asyani tersebut katanya "Kayu jati yang diduga dicuri oleh nenek Asyani itu berukuran kecil hanya sekitar 10 sampai 15 centimeter. Sedangkan kayu jati milik Perhutani yang hilang berdiameter 100 centimeter. Selain itu kasus ini pun dilaporkan pada Juli 2014 lalu, dan nenek Asyani ditahan sejak Desember 2014. Sementara persidangan baru dibuka tiga bulan kemudian. Saat in nenek Asyani dalam penangguhan hukum, tetapi harus menjalani sidang berkali-kali di Pengadilan Situbondo". Duh saya tidak tega deh melihat jikalau seorang nenek di penjarakan karna hal persoalan yang sepele itu. Seakan-akan Hukum Keadilan di Negara Indonesia telah tidak berpihak pada mereka rakyat miskin yang tak memiliki uang banyak bah seorang miliader dan seorang koruptor.

Banyak lagi kasus-kasus penyalahgunaan Keadilan sebuah Hukum di Indonedia ini. Jika di lihat sekilas bahwa kasus-kasus tersebut banyak keadilan yang tidak berpihak pada rakyat miskin tetapi bagi rakyat yang memiliki pangkat, dan uang banyak semua itu bisa di jadikan alasan untuk memenjarakan rakyat yang tak berdaya untuk membela untuk keadilannya sendiri.

Sedangkan disisi lain seorang koruptor yang menjamur ke berbagai kalangan pekerja institusi negara/pejabat  yang melakukan korupsi sampai miliaran, bahkan triliunan dapat berkeliaran dengan bebas malah tidak langsung di jebloskan ke penjara, walau ada juga yang tertangkap dan di jebloskan ke penjara mereka masih mendapatkan fasilitas mewah di dalam tahanan, bahkan lebih mewah dari orang biasa yang tinggal di luar penjara.

Kasus-kasus ketidakadilan hukum inilah telah mencerminkan bahwa hukum di Indonesia itu "TUMPUL KE ATAS TETAPI TAJAM KE BAWAH"



No comments:

Post a Comment